Kumpulan Berita dan Info unik yang ada di sekitar kita

Salah kaprah tentang Samurai

Sebagian dari kita mungkin sudah tahu apa Samurai, namun kebanyakan masih banyak yang salah paham pada kata “Samurai” itu sendiri. Bila kita sering menonton film kolosal yang berkisahkan tentang para prajurit Jepang, mungkin satu hal yang kita ingat  bahwa ada sebuah pedang yang menyangkut di pinggang mereka yang kebanyakan pedang Samurai. Tetapi sesekali saya pergi ke suatu tempat yang menjual senjata tajam untuk aksesoris ; rata-rata orang disana yang mencari pedang khas Jepang itu dengan menyebut bahwa : “Saya mau membeli Samurai ?” Nah, disini saja sudah salah. Sebab Samurai itu bukan lah pedang, tetapi orangnya.



Sebab faktanya Samurai itu sendiri tidak hanya memakai pedang saja dalam bertempur. Ada beberapa senjata yang dipakai oleh para Samurai diantaranya :

·         Katana / Tachi
  • Seorang prajurit Samurai mempergunakan senjata berbeda, namun yang paling umum dipakai, dan sering melekat, sehingga menjadi identitas mereka adalah “Katana / Tachi” (Pedang panjang yang melengkung) , yang mana pedang ini pada dasarnya sebuah pedang yang muncul berasa dari pengembangan senjata yang mereka sering bawa yaitu “Chokuto” (Pedang lebih ramping, kecil, dan lurus).
Katana / Tachi
Chokuto

·         Wakizashi & Tanto
  • Selain pedang panjang, mereka juga selalu membawa pedang yang pendek yang melengkung yang mana kombinasi senjata itu disebut “Daisho” ( yang secara harafiah artinya besar, dan kecil).

                    
Senjata Samurai
Daisho

·         The Yumi (Busur)
  • Khusus dalam kondisi pertempuran perang, mereka juga akan membawa senjata berupa busur komposit yang terbuat dari bamboo, kayu, rota, dan kulit yang mempunyai jangkauan efektif 50 - 100 meter.

·         Yari & Naginata (Sejenis tombak bermata pisau atau pedang)
  • Dalam medan pertempuran penggunaan tombak yang panjang  bisa sangat menguntungkan, sebab para prajurit bisa lebih efektif menjaga jarak dari para lawan yang ingin mencari peluang melawan.
Tombak Yari
Samurai memakai Naginata

·         Tanegashima (Senjata api berbubuk mesiu dari Jepang)
  • Senjata ini diperkenalkan ke Jepang pada 1543 melalui pedagang Portugis. Tanegashima diproduksi dalam skala besar oleh Gunsmiths (Pembuat senjata) Jepang. Dengan dasar untuk bahwa panglima perang ingin meningkatkan dan melatih tentara dari massa petani. Pada akhir abad ke-16, ada lebih banyak senjata api di Jepang dari pada di banyak negara-negara yang ada di Eropa.
Senjata api Tanegashima
Sekarang setelah kita tahu bahwa Samurai itu dikenal bukan dari senjatanya, berarti kita bisa menjawab bahwa Samurai adalah orang nya. Namun ternyata secara khusus bila ditelisik lebih dalam bisa mengandung makna yang salah juga. Sebab dari berbagai sumber yang ada luas di Internet , kata Samurai tidak cukup populer di negara Jepang sendiri.  Pengenalan mengenai sosok para Samurai di negara Sakura tersebut memang agak berbeda dengan masyarkat negara lain nya, karena mereka menyebut para Samurai dengan sebutan “Bushi” atau “Buke” yang secara harafiah berarti “menunggu” atau “menemani orang”. Sedangkan makna kata sejajar dengan kata Samurai yang dipakai oleh orang diluar negara mereka mungkin berasal dari padanan kata “Saburau” yang pengucapan nya dalam perubahan pelafalan jepang menjadi “Saburai” ; dimana artinya berarti “melayani atau hadir di dekat dengan bangsawan”.

Secara umum memang para Bushi hampir seluruhnya seperti Samurai. Namun terdapat perbedaan sedikit yang membedakan nya yaitu Bushi lebih cenderung sebagai seorang prajurit yang melayani Daimyo (Tuan nya).  Ibarat kata para Bushi lebih cenderung seperti Centeng (Tukang pukul) pada zaman colonial Belanda. Sedangkan para Samurai seperti yang benar-benar seorang yang terdidik, dan bisa disebut kalangan adalah pegawai negeri sipil yang berkemampuan militer, sehingga mereka bisa disebut orang militer ; sebab Tuan mereka Daimyo) adalah para Birokrat, Pejabat tinggi militer, Panglima Militer (Shogun), dan Kaisar itu sendiri.


Dikisahkan dari halam wikipedai.org ; bahwa semasa Jepang berada pada masa Aristokrasi (Pemerintahan atau kekuasaan sesungguhnya berada di tangan kaum bangsawan), Jepang mulai mengadopsi Sistem dari Mongol (China yang dijajah) yang disebut “Gunda-Sei” yaitu pemerintah Imperial untuk membentuk model pasukan militer yang terorganisi (Wajib Militer Nasional khusus untuk kaum sipil yang memiliki kecakapan). Nah, semenjak itulah para Samurai mulai semakin banyak untuk mempertahankan Jepang dari Invasi negara lain.

Satuh hal yang penting untuk dicatat bahwa perbedaan antara Samurai, dan Non-samurai itu memiliki perbedaan begitu jelas. Dimana selama abad ke-16, orang dewasa (Laki-laki di setiap kelas sosial yang ada di Masyarakat), setidaknya memiliki satu organisasi militer mereka sendiri. Itulah sebabnya semenjak menerapkan aturan tersebut, negara Jepang terkenal kuat. Bahkan pada akhir Perang dunia pertama ; Jepang bisa menaklukan Rusia, dan China yang begitu besar. Lagi juga pada perang dunia kedua ; negara kita Indonesia juga sempat merasakan kekejaman mereka saat menjajah Nusantara. 


Oiya, mundur lagi pada tahun sebelum perang dunia dimulai ; ada poin penting yang menarik yaitu, dimana era Samurai mulai pelan-pelan menurun. Selama Keshogunan Tokugawa, kondisis para Samurai semakin baik. Para Samurai ada yang menjadi pegawai Istana, birokrat, dan administrator, dan bukan prajurit. Oleh karena Jepang sudah tidak mengalami peperangan di dalam negera sejak awal abad ke-17 (Tetapi di luar negeri tetap ada ; seperti invasi ke Korea, dan China) ; para Samurai secara bertahap kehilangan fungsi militer mereka selama era Kaisar Tokugawa (atau juga disebut periode Edo ).

Akibat peran militer para Samurai yang terus menurun, lalu pada era Kaisar Meiji ; secara eksplisit hak para Samurai dihapuskan menjadi satu-satunya kekuatan bersenjata dalam mendukung gaya dunia barat yang lebih modern. Jadi wajib militer Nasional bertujuan untuk menjadikan tentara negara pada tahun 1873. Samurai menjadi Shizoku (士族) ; atau pegawai negeri yang masih di gaji negera, tetapi hak untuk memakai “Katana” atau pedang di depan umum akhirnya dihapuskan. Bersamaan dengan peraturan itu ; hak Samurai untuk mengeksekusi rakyat jelata berdasarkan perintah dari yang membayar mereka (Daimyo), juga secara tidak hormat dihapuskan.

Setelah beratus-ratus tahun, akhirnya para  Samurai harus mengakhiri kenikmatan status mereka, kekuatan mereka, dan kemampuan mereka yang telah membentuk pemerintah Jepang kuat dari dalam. Namun tidak hanya aturan negara itu saja yang keluar, para Samurai yang telah masuk ke dunia militer kehilangan kekuatan politik di bawah pemerintahan orde baru di era Kaisar Meiji.

Dengan era restorasi Meiji pada akhir abad ke-19, kelas Samurai mulai dihapuskan, dan Tentara nasional Jepang didirikan. Banyak para Samurai yang masuk kedalam tentara Kekaisaran Jepang, dan banyak dari para Samurai malah lebih maju di dunia Militer dibandingkan para tentara militer yang ditugaskan di medan perang. Mungkin hal itu dipengaruhi oleh prinsip-prinsip Samuirai yang disebut Bushido “Jalan prajurit” (Kode etik Samurai) ; yang mengharuskan para Samurai untuk lebih baik dalam banyak cara dalam keilmuan, pendidik, moral, bahkan saat pertempuran. Bushido inilah yang secara tidak langsung telah menjadi faktor paling penting dalam mengendalikan keamanan, dan ketertiban umum, serta meningkatkan teknologi, juga taktik perang di negara Jepang menjadi meningkat pesat di awal abad ke 15.

Meski beberapa Samurai merasa sedih bahwa era jaya para Samurai dihapuskan, namun mereka yang tergabung dalam Militer tetap bisa membuktikan bawha di Angkatan Darat Kekaisaran. Baik di kelas officer sampai perwira, para Samurai selalu selangkah lebih maju, termotivasi, disiplin, dan sangat terlatih dibandingkan anggota militer lain nya.

Dari kalian ada yang pernah menonton film Tom Cruise yang berjudul The Last Samurai ? Dimana memang menurut info di Internet bahwa ada beberapa nama orang yang bukan dari bangsa Jepang yang diterima sebagai Samurai. Nah, cuma masalahnya bukan itu ; masalah film The Last Samurai adalah sebuah kisah pemberontakan para Samurai yang tidak ingin peran Samurai yang telah membangun negara Jepang dihapuskan. Mereka tidak ingin tunduk mengikuti perturan negara untuk memaksa mereka masuk Militer.

Untuk beberapa kasus memang  ada Samurai yang memilih menjadi Ronin (kelas Samurai yang tidak memiliki Induk atau Tuan (Penganguran tidak bergaji, tidak berpekerjaan).  Kalau dulu Ronin adalah orang-orang yang dicibir, dan terbuang, akibat dipecat oleh tuan nya. Nah, begitulah saat Kaisar Meiji menghapuskan peran Samurai di pemerintah beberapa Samurai memilih menjadi Ronin. Dalam cerita khusus yang agak terpisah di era masa kejayaan mereka ; para Samurai bisa menjadi Ronin kalau mereka tidak becus menjaga tuan nya, sehingga mati terbunuh. Ada kisah 47 Ronin yang ingin menuntut balas akibat kematian tuan nya, tetapi satu teman mereka tertangkap, dan mereka dipaksa menyerah, lalu mereka dihukum untuk Seppuku / Harakiri (ritual bunuh diri berdasarkan kode etik yang samurai ‘Bushido’).

Bagi anda yang sudah menonton film The Last Samurai, ternyata itu didasarkan kisah nyata. Konflik Samurai terakhir (The Last Samurai) meletus pada tahun 1877, yang bermula dari pemberontakan Satsuma dalam Pertempuran Shiroyama . Konflik ini berawal dari beberapa pemberontakan para Samurai yang terjadi sebelumnya untuk mengalahkan Keshogunan Tokugawa (Shogun adalah Panglima dibawah Kaisar), yang secara berangsur-angsur membentuk pola Restorasi Meiji. Pemerintah kekasiaran yang baru dibentuk secara lembaga membuat perubahan radikal, yang bertujuan untuk mengurangi kekuatan domain feudal (kekuatan para Samurai), termasuk Satsuma, yang tidak terima atas pembubaran status, dan hak para Samurai. Hal ini menyebabkan pemberontakan yang berakhir prematur, yang dipimpin oleh Saigō Takamori.

Cuplikan film The Last Samurai
Setelah Saigō Takamori kalah dalam perang melawan kekasiaran, dan pemimpin pemberontak itu terluka berat. Dikatakan beberapa sumber (meski tidak valid) ; ada yang menyatakan bahwa pada saat keadaan terdesak Saigō Takamori meminta kawan-kawan nya untuk membantu dirinya mengambil jalan terhormat dalam melakukan Seppuku / Harakiri (ritual bunuh diri). Setelah pemberontakan itu berakhir, maka para Samurai yang tersisa di seluruh Jepang, berhenti memicu pergolakan lain nya, dan memilih tunduk pada pemerintahan orde baru di Era Meiji.

Ibarat kata ada hikmah dibalik sebuah masalah, para Samurai tidak mau terpuruk. Mereka segera bangkit, dan menyisakan semangat Bushido dalam hati mereka. Itulah sebabnya banyak Samurai yang memang sudah melek huruf, dan terdidik menjadi sarjana mulai membangkitkan semangat itu pada para calon Samurai yang tidak sempat merasakan bagaimana hidup sebagai Samurai. Beberapa siswa yang berniat menjadi Samurai, mulai sekolah untuk tetap berpendidikan yang lebih tinggi. Sementara banyak para Samurai lain nya yang tidak ingin mengambil senjata memilih untuk menggunakan pena alias menjadi wartawan atau penulis, dan mendirikan perusahaan surat kabar. Sebagian lain nya, mencoba mengikuti tes memasuki masuk PNS untuk menjadi pelayan pemerintah. Beberapa Samurai lainnya ada yang menjadi pengusaha. Misalnya, Yataro Iwasaki, yang merupakan cicit dari seorang Samurai (Pendiri Mitsubishi).

Oiya, sebagai tambahan berikut ini fakta unik mengenai Samurai lain nya yang mungkin anda tidak ketahui :

1.  Samurai Perempuan

Meski Samurai istilah yang sangat identik dengan hal yang maskulin, tetapi ada Samurai permpuan yang disebut “Onna-Bugeisha”. Mereka kerap berpartisipasi juga dalam pertempuran. Namun awalnya tugas Samurai perempuan adalah ketika para suami prajurit sering bepergian ke luar negeri atau terlibat dalam pertempuran klan, maka mereka harus bisa melindungi rumah tangga mereka, keluarga, harga diri, dan kehormatan sebagai perempuan.


2. Model awal terciptanya pelindung anti peluru pertama di dunia

Meski baju besi untuk perang milik para Samurai selalu mengalami perbuahan signifikan dari waktu ke waktu, tetapi secara konsisten pelindung tubuh itu begitu baik, dan efektif. Angkatan Darat milik Amerika Serikat benar-benar menciptakan jaket anti peluru pertama berdasarkan penelitian yang mendalam tentang pelindung yang dipakai para Samurai selama perang.


 3.       Samurai adalah bintang Rock Jepang pada zaman nya

Meski para Samurai terlihat berpakaian kimono (pakaian khas Jepang), namun secara keseluruhan penampilan fashion mereka sangat disukai oleh setiap orang. Mulai dari alas kaki dari baikak atau sandal kayu, potongan rambut dahi yang botak, serta gaya jambul pada rambut mereka, serta pedang yang berada di pinggang adalah gambaran sosok yang mengagumkan pada saat itu.


 4.       Pada puncak kejayaan nya, Samurai berjumlah 10 % dari peduduk Jepang

Bushi atau Samurai bukanlah pasukan elit seperti yang dipikirkan oleh kebanyakan orang. Mereka bukanlah pasukan khusus yang berjumlah sedikit, dan sangat terlatih secara khusus seperti Denjaka milik TNI AL, atau Kopassus milik TNI AD. Namun meski Samurai adalah prajurit yang hidup di masyarakat, atau pemerintahan (non militer), tetapi sikap Bushido (Kode Etik “Jalan Prajurit”) yang mereka tanamkan dipikiran mereka telah membuat mereka unggul dalam segala bidang ; baik pendidikan, taktik militer, teknologi, dan segala hal lain nya. Berdasarkan fakta tersebut, maka tidak heran bahwa banyak prajurit perkasa yang dimiliki oleh bangsa Jepang, sehingga mereka selalu diperhitungkan sebagai lawan berat dalam pertempuran Perang Dunia pertama, dan kedua. Bahkan pasukan Jepang yang datang tahun 1942 ke Indonesia dapat menang tanpa perlawanan dari tentara pendudukan dari negeri Belanda. Berdasarkan fakta tersebut Lisverse.com mengatakan bahwa hampir setiap orang yang masih lajang (single) di Jepang yang masih hidup masih memiliki darah Samurai di dalam tubuh mereka.


Oh, Indonesia… Bangsa kita harus dong memilik semangat patih Gajah Mada dalam menyatukan Nusantara. Ayo, dong kita terus bangkitkan semangat bersatu, dan maju. Biar kita gak ketinggalan melulu, dan kalah dengan semangat juang para Samurai di negeri Sakura. Kita sama-sama makan nasi kok, masak kalah sih. Indonesia juga suka makan ikan kok, dari lautnya yang luas, masak kalah sih dalam kepintaran, dan teknologi.

Ayo.. Ayo… Indonesia


Berikan komentar yah….
Terima kasih….


Share on Google Plus

About Solidious

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar