Naik kelas itulah pujian yang tepat
untuk disematkan pada pakaian yang satu ini. Kita yang tidak hidup jauh lebih
lama sebelum benda satu ini ada, pasti perlu tahu juga mengenai asal-usul benda
berikut ini :
Setelah melihat nya, maka seharusnya
kita tahu apakah benda diatas. Namun sekarang ini jawaban yang bisa di dapat dari
gambar diatas ada dua macam. Yaitu ada yang bilang itu Jeans, dan satu lagi ada
yang bilang Denim. Untuk itu perlu kita telisik lagi jawaban manakah yang
tepat.
VS
Dari pencarian dari beberapa literature, akhirnya saya menemukan sesuatu yang menggelitik, dan ingin juga saya bagikan pada ada para pencinta dunia fashion. Kenapa dua hal diatas saya sandingkan, sehingga mengisyaratkan sebuat pertarung dari dua kubu yang berbeda ? Oleh karena itu mari kita bedah satu persatu info tersebut lebih lanjut.
Benda tersebut diatas adalah salah satu benda yang cukup popular di dunia. Namun perlu diketahui saja, bahwa benda ini tidak mendapatkan perdikat itu dengan mudah, sebab benda ini sarat mengandung unsur penilaian berdasarkan sejarah yang panjang. Dikatakan oleh sumber dari mesin pencarian Google.com : banyak yang mengatakan bahwa Levi Strauss adalah penemu Jeans. Benarkah ? Jawaban nya yang benar adalah bisa iya, dan bisa juga tidak. Kenapa saya bilang begitu ? karena ada cerita mundur yang lebih jauh, sebelum itu. Dan ada cerita panjang yang perlu anda ketahui dibalik semuanya.
Berikut yang saya temukan dari penelitian
singkat. Pertama yang perlu anda ketahui adalah ternyata kita harus memberikan
perbedaan yang jelas pada Jeans dengan Denim, karena sumber yang saya rasa
valid menjelaskan bahwa Jeans adalah celana yang biasa dibuat dari bahan dasar
tekstil yang bernama Denim, sedangkan Denim itu sendiri adalah kain tebal, dan kuat
yang awalnya dari serat wool (bulu binatang yang halus), dan katun (kapas),
namun kadang ada juga yang sepenuh nya dari katun. Oleh karena itu sudah sebaiknya, dan seharusnya
pengertian Jins (Jeans) hanya pantas disematkan pada celana panjang dari kain
tebal, dan kuat yang berbahan dasar dari kain yang disebut Denim.
Awal cerita Denim itu bermula dari
sebuah kota Prancis yang bernama Nimes, lalu beranjak ke kota Genoa di Italia.
Nama Denim itu sendiri muncul ketika para penenum di Kota Nimes mencoba untuk
memproduksi dengan cara sendiri jenis kain katun jenis korduroi (jenis kain yang memiliki pola garis-garis timbul secara parallel pada
permukaan kain). Tetapi
setelah para Penenun itu gagal terus dalam mencoba, akhirnya mereka berhasil mengembangkan
kain katun (kapas) yang hampir serupa, dan disebut “Serge de Nimes” atau yang disingkat dengan Denim. Kemudian
seiring berjalan nya waktu, yaitu pada abad ke 17, dan ke 18 ; pasar perdangan
tekstil di Italia mulai menggeliat, dan selama masa itu secara khusus Genoa
menjadi kota perdagangan tekstil yang cukup besar.
Penelitan menunjukan
akibat dari perdangangan kain yang cukup besar di kota-kota Genoa, maka muncul
suatu asal mula kata Jeans tercipta. Dikatan pada suatu Website, pada masa itu
orang-orang Prancis memanggil orang Genoa dengan kata Gen (Genes), yang kalau
diucapkan terdengar seperti kata Jins. Lambat laun akibat pergeseran makna
turunan yang dilakukan secara tidak disengaja, kata Jeans menjadi suatu bentuk
khusus yang tertuju pada sebuah tekstil kain tekstil (Denim) yang sangat
dikenal dengan sebutan panggilan Jeans. Bahkan suatu sumber lainya mengaktakan,
bahwa oleh karena saat itu pelaut Genoa yang akan mengekspor Denim melalui
jalur air mengenakan seragam Denim berwarna biru, maka beberapa orang mengenal
potongan kain-kain yang mereka bawa itu dengan sebutan baru yaitu "Bleu de
Genes" yang mana kemudian nama itu diadopsi oleh Levi Straus & Jacob
W. Davis menjadi nama paten celana ciptaan mereka yang akhirnya dikenal di
seluruh dunia sebagai "Blue jeans"
Selama ini telah banyak orang yang mengenal
Levi Strauss sebagai penemu Jeans, namun sebenarnya orang-orang itu secara
pasti tidak bisa dibilang salah, tetapi memang jawabannya kurang tepat, sebab
aslinya beliau hanya seorang yang mempopulerkan saja di Amerika serikat.
Diceritakan oleh berbagai sumber : Levi Strauss datang dari Jerman ke New York
pada tahun 1851 untuk bergabung kakaknya yang memiliki toko barang. Pada tahun
1853, Levi Strauss mendengar tentang Gold Rush (Serbuan Emas) di Barat,
sehingga dia memutuskan untuk pindah ke San Francisco untuk mencari
peruntungan. Di kota tersebut, ia memulai bisnis untuk berjualan kain tekstil
hasil impor dari luar negeri. Saat itu, dia bisa dibilang cukup berhasil, dan
toko grosir nya juga dikenal oleh banyak orang.
Salah satu pelanggan toko milik Levi Strauss
adalah Jacob Davis. Dia adalah seorang penjahit dari Reno, Nevada ; yang sering
dibeli gulungan kain dari Levi Strauss & Co. Secara rutin Davis selalu
membeli keperluan nya dalam membuat item fungsional seperti tenda, selimut
kereta kuda, pakaian, dll. Suatu hari, Jacob diminta oleh seorang pelanggan
wanita yang meminta diri nya untuk memperkuat kantung celana Jeans suaminya,
yang bekerja di tambang emas dapat bertahan lama. Dengan keras Jacob berusaha
untuk memikirkan cara untuk memperkuat celananya tersebut. Akhirnya secara
tidak sengaja, datang sebuah ide yang dapat menyelesaikan masalah kantung Jeans
yang mudah robek tersebut dengan menanamkan rivet (sejenis paku pengikat dari
logam) pada titik-titik ketegangan ; seperti sudut saku, dan pangkal tombol
kain yang sering menerima stress beban berat.
Sebuah masalah besar dengan pakaian para
penambang seperti kantong yang dengan mudah merobek, akhirnya bisa diselesaikan
oleh Jacob. Dan untuk itu dia ingin mematenkan idenya. Namun karena dia tidak
mempunyai cukup uang, kemudian dia langsung berpikir pada satu orang, yaitu kepada
siapa dia telah membeli kain untuk keperluan nya selama ini. Akhirnya pada
tahun 1872, ia menulis proposal kepada Levi Strauss yang isinya sebuah
kesepakatan, yaitu ; jika Levi Strauss setuju untuk membayar untuk hak paten,
serta membagikan keuntungan atas tersebut sama rata sebagai seorang mitra
bisnis, maka dia bersedia untuk berkerja sama. Dan ternyata Levi Strauss setuju
atas usulan itu, jadi kedua pria itu mendaftarkan diri pada US Patent and
Trademark pada 20 Mei 1873.
Sejak tanggal itulah, segera Jeans produk
Levis Strauss & Co diproduksi secara massal pada tahun 1873. Jeans keluaran
mereka memeliki dua kantong di depan, dan satu di belakang dengan tambahan ada
Rivet (Paku keling dari tembaga). Kemudian, setelah beberapa waktu ; Jeans produk
mereka yang dulu itu, di desain ulang dengan standar industri saat itu, yaitu 5
kantong, termasuk saku kecil menonton yang digunakan untuk menyimpan serpihan
emas.
Sebagai pakaian terpaku pertama dibuat dan
dijual, Levi Strauss membuat celana jeans pertama dari Denim, laku dalam waktu
yang sangat singkat. Atau bisa dikatakan Blue Jeans keluaran Levi Strauss
menemui kesuksesan besar. Karena memang setelah para pekerja tambang tambang di
California mengetahui bahwa hak paten itu berada di tangan Levi & Co, maka
segera mereka langsung membeli, dan memakai celana Jeans tersebut sebagai
seragam tidak resmi selama bekerja. Karena Jeans semakin populer di kalangan
pekerja tambang, maka timbul persepsi bahwa Jeans dijadikan simbol status
ekonomi yang diasosiasikan dengan kelas pekerja.
Lihat gambar kuda yang di cambuk, supaya
merobek Jins dari Levi Strauss & Co. Gambar itu sengaja dibuat untuk
menggambarkan kekuatan celana yang mereka produksi. Seperti yang itulah iklan
Blue Jeans, yaitu : dua kuda sekalipun tidak dapat menghancurkan nya. Siapa pun
yang membutuhkan pakaian awet, dan tahan lama, akan suka dengan ilustasi
dibawah ini :
Sekarang siapa bisa menyangka ? Jeans yang
dulu awalnya dikenakan hanya oleh para penambang emas, lalu beranjak dipakai
juga oleh para pekerja ternak, buruh pabrik, koboi, dan kelas pekerja bawah
lainnya, sekarang sudah berevolusi menjadi celana yang popular seiring berjalan
nya waktu. Dan tidak ada yang menyangka juga bahwa pada tahun 1980-an,
perancang terkenal seperti Armani, Klein, Versace juga mau ikut mengangkat
pamor Jeans ke kelas yang lebih tinggi dari anggapan yang melekat pada awal
terciptanya sebuah bahan yang bernama Denim (*kain yang dulu dipilih, karena
dianggap murah, dan kuat). Ini bukti bahwa Denim sudah naik kelas, sebab banyak
orang-orang Super Kaya yang memakainya, bahkan pada acara resmi :
Britne & Justin : AMA 2001
|
Roman Abramovich
|
Steve Jobs : Founder Apple.Inc |
Oleh karena sekarang Jeans sudah naik kelas,
bahkan di Indonesia sering dipakai pada acara resepsi pernikahan, kerja (khusus
hari jumat), acara perkabungan, dan kadang juga acara resmi lainnya, semoga
Jeans tidak tinggal kelas lagi. #MaluDongTinggalKelas
Uuumh, tetapi kalau untuk beberapa produk
Denim lainya, mungkin bisa dipakai tergantung situasi, dan model pakaian nya.
Karena gak mungkin dong, datang ke pesta penikahan memakai jaket Denim, apalagi
warna biru pudar ? Memangnya kalian mau dianggap pembuat rusuh yang dicurigai ingin membuat onar ? Yah,
jangan dong…
Love Denim.
Love Jeans.
0 comments:
Posting Komentar