Banyak orang bilang bahwa
bunga yang satu ini adalah bunga kuburan. Beberapa ada yang bilang kembang
orang mati. Bila hal itu terus melekat pada bunga yang satu ini, maka tentu
sangat tidak lah tepat, kalau kita tidak mencari tahu mengenai kebenaran yang
pasti, dari mana nama itu berasa. Nama bunga ini dikenal dengan Bunga Kamboja,
pasti orang-orang yang pernah ziarah ke
makam sanak saudara atau keluarga ; akan tidak asing dengan tanaman yang
satu ini. Bahkan sekarang saja, sudah banyak yang menjual bunga ini sebagai
hiasan di rumah.
Wikipedia.org
menjelaskan bahwa bunga cantik yang sering menjadi lambang dari kematian ini ditemukan
oleh Kamboja atau plumeria ditemukan oleh Charles Plumier
(1646-1706) seorang ilmuwan berkebangsaan Perancis, karena itulah bunga kamboja mempunyai nama
Latin Plumeria. Plumeria (nama umum Frangipani) adalah
genus kecil dari 7-8 spesies asli Amerika tropis dan subtropis. Yang uniknya lagi
beberapa daerah di Asia tenggara, biasanya bunga Kamboja itu dikaitkan dengan
hantu. Khusus di Indonesia, dan Malaysia, aroma bunga ini dikaitkan dengan
Kuntilanak (Pontianak).
Menurut
mitos orang-orang Vietnam, hantu hidup di pohon-pohon yang berbunga putih, dan
harum, oleh karena warna putih dikaitkan dengan kematian, maka pohon Kamboja
yang berbunga putih, dianggap tabu untuk ditanam di area rumah.
Satu sumber
lainnya yang mengaitkan bunga atau pohon Kamboja dengan mitos di negara
Thailand berkata bahwa di negera itu, tanaman ini bernama Lantom, yang
terdengar mirip dengan kata Rantom (Thai : Kesedihan). Jadi akibatnya tanaman
bunga Kamboja dianggap membawa kesedihan. Sehingga bunga ini dianggap sakral,
dan hanya disajikan sebagai persembahan harum bagi para penganut ajaran Budha,
dan kadang orang-orang Thailand juga memakainya untuk penghias pada acara-acara
festival khusus pada tahun baru Songkran (Tahun baru Thailand). Hampir serupa
dengan Thailand, kalau di Laos ; bunga Kamboja bahkan dijadikan pohon nasional,
oleh karena itu pada setiap candi Budha di negera tersebut, selalu ditanam
tersebut pada pelataran nya.
Nah,
sebegitu khususnya beberapa negara di Asia tenggara menilai bahwa pohon ini
mempunyai unsur magis, maka rasanya agak unik untuk membahas tanaman yang satu
ini. Mari kita bahas lebih lanjut. Dan sebelum itu, mari kita lihat beberapa gambar macam-macam bunga Kamboja :
Indah kan ? Bunga-bunga Kamboja diatas. Secara
khusus beberapa Website di Internet memberikan perbedaan bunga Kamboja dengan
Adenium (Kamboja Jepang). Meskipun menurut beberapa sumber kedua jenis bunga ini
adalah genus yang berbeda. Namun bunga Kamboja (Plumeria), dan bunga Kamboja Jepang tetap ada kesamaan yaitu keduanya sama keluarga Apocynaceae.
Apocynaceae, adalah family (keluarga) tanaman berbunga yang memiliki bentuk beragam, dari bentuk pohon, semak, herba, sukulen dan tanaman merambat, yang biasa disebut keluarga dogbane. Kedua tanaman ini agak mirip, tetapi tetap memiliki cukup. Genus merupakan bagian dari sistem klasifikasi biologi untuk makhluk hidup yang mempunyai kaitan yang lebih erat lagi. Sedangkan spesies adalah tingkat paling spesifik dari klasifikasi ilmiah, yang biasanya berisi kelompok hewan yang sangat mirip, contoh dunia tumbuhan lainnya yaitu jeruk Lemon, dengan jeruk nipis. Walaupun terdapat perbedaan antara tanaman bunga Kamboja dengan Kamboja jepang, tidak boleh dipungkiri bahwa mereka satu keluarga, jadi tidak boleh menilai bahwa orang yang tidak dapat membedakan nya itu sesat. Beranjak dari asumsi mari kita telisik lebih dalam lagi.
Apocynaceae, adalah family (keluarga) tanaman berbunga yang memiliki bentuk beragam, dari bentuk pohon, semak, herba, sukulen dan tanaman merambat, yang biasa disebut keluarga dogbane. Kedua tanaman ini agak mirip, tetapi tetap memiliki cukup. Genus merupakan bagian dari sistem klasifikasi biologi untuk makhluk hidup yang mempunyai kaitan yang lebih erat lagi. Sedangkan spesies adalah tingkat paling spesifik dari klasifikasi ilmiah, yang biasanya berisi kelompok hewan yang sangat mirip, contoh dunia tumbuhan lainnya yaitu jeruk Lemon, dengan jeruk nipis. Walaupun terdapat perbedaan antara tanaman bunga Kamboja dengan Kamboja jepang, tidak boleh dipungkiri bahwa mereka satu keluarga, jadi tidak boleh menilai bahwa orang yang tidak dapat membedakan nya itu sesat. Beranjak dari asumsi mari kita telisik lebih dalam lagi.
Beberapa fakta mengatakan Adenium di Indonesia dikenal sebagai Kamboja Jepang. Penyebutan kata Jepang seakan-akan bunga ini berasal dari Jepang, padahal sebenarnya dari Afrika. Bunga Adenium itu aslinya berasal dari wilayah gurung yang kering, itulah kenapa bunga Kamboja disebut dengan Desert Rose (Mawar gurun). Tanaman itu disebut sebagai Adenium, karena tempat asal Adenium dari Aden (ibukota Yaman). Masyarakat Indonesia menyebut Adenium sebagai Kamboja Jepang, mungkin karena sering mengaitkan stereotype yang beredar telah terlanjur beredar.
Misalnya, buah-buahan yang besar biasa disebut sebagai Bangkok, contoh : Ayam Bangkok (Ayam besar), sedangkan tanaman kecil yang biasa disebut Jepang (Ingat kata Bonsai). Jadi jika ada sosok Kamboja tanaman tinggi kuno, maka tanaman bunga Kamboja yang memliki sosok yang kecil dianggap kamboja Jepang. Oleh karena itu, kita bisa bilang bahwa kedua bunga Kamboja diatas adalah bunga yang sama, cuma berbeda ras saja. Ibarat manusia ada Ras Melayu (fisik kulitnya kecokelatan), lalu ada Ras Malenesia (Dalam hal ini kita bisa lihat orang-orang Indonesia Timur yang kulitnya hitam). Berikut gambar bunga Kamboja yang ukurannya besar-besar :
Sebagai
informasi tambahan dari info kali ini ; bunga Kamboja sekarang ini sudah mulai populer di dunia, telah
menjadi komoditas yang cukup dicari untuk menjadi penghias rumah atau halaman
rumah. Bahkan Frangipani (Plumeria) sangat langka di China, dan berbagai sumber
mengatakan bahwa tanaman bunga ini lebih berharga dari bunga anggrek. Jadi, bila
ketika ada seseorang di China memberikan bunga Kamboja untuk kekasih nya, maka itu
adalah suatu pertanda bahwa anda adalah seseorang yang istimewa. Coba deh, anda
kasih bunga Kamboja kepada pasangan anda di Indonesia, paling minim anda akan
diputusin, dan ditampar sama Bapaknya.
Jadi
nasihat saya : “Jangan pernah memberikan bunga Kamboja sebagai lambang
percintaan anda terhadap pasangan anda, sebab budaya kita masih menganggap
bunga ini adalah bunga untuk perlambang hiasan bagi orang yang sudah meninggal.
Oleh karna itu bila anda memaksa memberikan bunga Kamboja sebagai hadiah, maka
anda sama saja menyumpahi orang yang anda istimewakan itu untuk segera mati”
Sekarang pertanyaan nya kenapa stereotyope (konsepi terhadap sesuatu) bunga
Kamboja adalah kembang orang mati begitu melekat pada masyarakat. Beberapa hal
yang menggelitik saya untuk mencari alasan tersebut.
1. Mitos
masyarakat
Ada
suatu artikel yang menceritakan cerita takhul sebagai berikut : menurut cerita
masyarakat terdahulu merupakan penjelmaan dari seorang gadis. Gadis tersebut sangat
merasa sedih karena kehilangan kekasihnya meninggal lebih dahulu. Kemudian dia pun
memutuskan menunggu dan menemani
kekasihnya yang telah meninggal di pusaranya. Sampai pada suatu hari gadis
tersebut pun meninggal dunia, lalu dia dikuburkan disebelah makam kekasihnya.
Setelah beberapa waktu, tiba-tiba tumbuhlah pohon Kamboja yang berbunga lebat di
tempat makam gadis itu. Masyarakat yang melihat kejadian tersebut, melihat
bahwa setiap hari tanaman bunga Kamboja itu selalu menggugurkan bunga nya tepat
diatas pusara makam kekasihnya. Jadi oleh kaarena mitos inilah, maka bunga Kamboja
juga disebut bunga kesetiaan, sekaling lambang kembang orang mati. Beberapa
kisah mitos seperti ini banyak beredar di pulau Jawa, dan kebanyakan tanaman
bunga Kamboja jadi dianggap tidak di tanam di pekarangan rumah, karena di
percaya dapat mengundang roh-roh halus. (Roh halus ? Uhm.. kapas kaleus).
2. Sifat bunga Kamboja
Alasan
lain nya kenapa bunga Kamboja dianggap kembang orang mati adalah karena sifat
dari bunga itu sendiri. Dikatakan oleh suatu website : bunga Plumeria selalu
mengeluarkan bau harum pada malam hari, dengan tujuan untuk memancing serangga Sphingidae (sejenis ngengat) untuk melakukan
penyerbukan. Oleh karena bunga ini tidak mengandung nektar (cairan manis), maka
wangi harum itu dimaksudkan untuk menipu serangga dalam melakukan pencarian
percuma, sekaligus bunga Kamboja jadi bisa melakukan penyerbukan untuk
keberlangsungan hidupnya. Nah, karena bunga Kamboja harumnya setelah matahari
terbenam, dan berhenti saat subuh tiba, maka rasanya itulah yang kemungkinan
menjadi alasan masyarakat menilai bahwa bunga Kamboja adalah orang mati, sebab
bunga ini akan harum saat langit gelap, dan berhenti mengeluarkan wewangian
saat subuh tiba. Yah, ini sih bukan bunga Kamboja aja yang mengeluarkan
wewangian malam, kayaknya para pekerja dunia malam juga memiliki sifat mirip sama bunga Kamboja yang sering beraksi di malam hari. Bahkan tujuan nya wewangian yang mereka pakai hampir sama yaitu untuk mengundang Ngengat (Orang yang terpikat) untuk memberikan keuntungan yang bila ditelisik lebih dalam membuat rugi yang datang padanya.
Jadi kesimpulannya, cerita mitos masyarakat, dan cerita takhayul adalah suatu hal yang boleh kita pisahkan, dan boleh juga tidak. Semua bergantung pada masing-masing orang, apakah dia percaya lama bahwa bunga Kamboja adalah kembang orang mati, atau dia tidak percaya sama sekali, merupakan hak setiap orang. Sekarang posisinya tergantung anda, “percaya kah ? atau tidak ?” Untuk yang tidak percaya, saya memberikan saran coba berikan bunga itu pada orang yang anda anggap spesial, berikan penjelasan, dan berikan komentar “apakah anda ditampar ? dipukul ? atau ditendang ?” Jika orang yang anda berikan hadiah bunga Kamboja tidak marah, maka anda termasuk orang yang berhasil dalam menjadi sesorang yang bersifat rasional, yang menilai sesuatu berdasarkan keindahan semata.
Oiya, bila tertarik untuk mengetahi bunga, dan tanaman ini lebih banyak lagi, ternyata di Indonesia ada tanaman bunga Kamboja. Letaknya di Jl. Hayam Wuruk no. 104H, Denpasar-Bali, Indonesia. Taman ini dikenal dengan taman Jepun (bahasa Bali dari bunga Kamboja). Taman ini menempati lahan seluas 2,5 hektar, dan mengoleksi sekitar 400 jenis bunga, dan pohon Jepun (Kamboja). Ini penampakan nya yang diambil dari blog yang bernama http://gusedisaputra.blogspot.co.id
Jadi kesimpulannya, cerita mitos masyarakat, dan cerita takhayul adalah suatu hal yang boleh kita pisahkan, dan boleh juga tidak. Semua bergantung pada masing-masing orang, apakah dia percaya lama bahwa bunga Kamboja adalah kembang orang mati, atau dia tidak percaya sama sekali, merupakan hak setiap orang. Sekarang posisinya tergantung anda, “percaya kah ? atau tidak ?” Untuk yang tidak percaya, saya memberikan saran coba berikan bunga itu pada orang yang anda anggap spesial, berikan penjelasan, dan berikan komentar “apakah anda ditampar ? dipukul ? atau ditendang ?” Jika orang yang anda berikan hadiah bunga Kamboja tidak marah, maka anda termasuk orang yang berhasil dalam menjadi sesorang yang bersifat rasional, yang menilai sesuatu berdasarkan keindahan semata.
Oiya, bila tertarik untuk mengetahi bunga, dan tanaman ini lebih banyak lagi, ternyata di Indonesia ada tanaman bunga Kamboja. Letaknya di Jl. Hayam Wuruk no. 104H, Denpasar-Bali, Indonesia. Taman ini dikenal dengan taman Jepun (bahasa Bali dari bunga Kamboja). Taman ini menempati lahan seluas 2,5 hektar, dan mengoleksi sekitar 400 jenis bunga, dan pohon Jepun (Kamboja). Ini penampakan nya yang diambil dari blog yang bernama http://gusedisaputra.blogspot.co.id
0 comments:
Posting Komentar