Rok ? Atau Rock ? Dari judul diatas jelas kita membicarakan
bahwa Rok bisa dipakai sebagai pakaian (bawahan) untuk pria sejati. What ?!!!
(Apaaa !!! versi sintetron yang di zoom mendekat). Rok itu kan buat cewek,
masak pria sejati disuruh memakai Rok ? Pria sejati apakah yang memakai Rok ? Wah,
bila ada diantara kalian yang berkata seperti itu, maka sebaiknya sabar dulu. Lalu
jangan juga bilang di dalam hati, memangnya kita cowok apaan ? Cowok sejati,
itu pakaian nya maskulin, bukan feminim.
Andai kata memang benar anda berpikir seperti itu, maka
sebaiknya insaf, sebab kita perlu tahu dahulu yang satu ini. Dan bila anda sudah
melihatnya, maka anda bisa berpikir ulang mengenai paradigma (kerangka
berpikir) anda dalam menilai bahwa pria yang memakai Rok adalah pria
jadi-jadian. Hahaha, kalau kayak begini boleh anda bilang ini bukan lah gambar
Pria sejati :
Nah, baik nya sebelum menilai bahwa Rok hanya untuk Perempuan, atau para penganut paham setengah perempuan, maka saya ingin menggelitik pemikiran tersebut. Pernah kah anda menonton film Braveheart ?
Kalau belum, berikut sinposinya ; film yang dirilis tahun
1995 ini disutradarai, dan dibintangi oleh Mel Gibson sebagai pemeran utama.
Braveheart (hati yang berani) menceritakan tentang seseorang prajurit legenda
Skotlandia yang bernama William Wallace yang memimpin perang melawan kekuasaan
Inggris yang menjajah negeri mereka. William terinsipirasi untuk melawan
kerajaan Inggris, sebab ketika William masih kecil ia harus kehilangan seluruh
keluarganya pada saat melakukan perlawanan terhadap Inggris pada masa itu.
Akhirnya si William kecil yang sudah besar, karena diasuh oleh pamannya, secara
tiba-tiba muncul untuk mengadakan berbagai gerakan pemberontakan. Dan
perjuangan dia berakhir, ketika dia ditangkap, kemudian dinyatakan salah oleh
hakim, sehingga akhirnya dia dihukum gantung.
Betapi berani nya seorang pria yang memakai Rok tersebut
dalam menjalani hidup untuk membebaskan Skotlandia yang terjajah. Saking
demikian beraninya dia melawakan ketidak adilan ; masihkah kita bilang bahwa
pria yang memakai Rok diragukan sebagai pria sejati ? Hum… harusnya tidak.
Sebab pakaian hanya dimaksudkan untuk menutup aurat tubuh, dan Rok tidak
menceriminkan status kelamin seseorang. Tetapi yang mencerminkan status kelamin
seseorang adalah sikapnya saat berhadapan dengan kenyataan kehidupan yang ingin
dihindari oleh nya.
Meski peran William Wallace selama dia hidup tidak berhasil
sepenuhnya untuk membebaskan Skotlandia dari Inggris, namun pada era sekarang
ini, kedua bangsa itu sekarang ini sudah disatukan menjadi UK (United Kingdom/Kerajaan
yang bersatu). Jadi syukurlah, bahwa kedua kerajaan itu sekarang sudah hidup
rukun. Kok, saya jadi sedih secara khusus bila mengingat bangsa Indonesai yang
sudah bersatu dari kerajaan-kerajaan di Nusantara, namum masih belum bisa hidup
rukun, sebab kita masih belum bisa menuntaskan masalah kemiskinan, dan
kesenjangan.. Haaaahhhh, sudahlah… Berdoa saja.
Secara tidak langsung pernyataan saya yang diatas mungkin
menyinggung beberapa orang. Bahkan mungkin ada beberapa orang yang merasa tidak
mau kalah akan berkata ; Rok bermotif kotak-kotak itu kan merupakan symbol
orang Skotlandia ? Sedangkan kita orang Indonesia, masak kita memakai Rok juga
? Budaya kita berbeda dengan budaya mereka. Oleh karena itu sudah pasti pria
Indonesai akan malu memakai Kilt (Rok khas Skotlandia), namun tidak bagi para
lelaki Skotlandia. Sebab dari kecil para rakyat Skotlandia sudah diperkenalkan
dengan budaya memakai Rok yang satu ini.
Lanjut cerita bahwa meski budaya kita berbeda dengan budaya
Skotlandia. Sebab budaya bangsa Indonesia yang berkulit coklat lebih cenderung
ke arah budaya melayu, meski padahal ada suku Indonesia yang berkulit gelap
berbeda sedikit yaitu keturunan malensia, namum secara rakyat Indoensia secarah
khusus mempunyai penggalan budaya berpakaian yang agaknya akan menggelitik anda
sedikit :
Pendopo Agung Trowulan di Mojokerto : Relief penobatan Raden Wijaya (Pendiri Majapahit) |
Coba lihat gambar diatas. Adakah yang tahu gambar apa diatas
? Nah, bagi yang belum tahu, mari kita lanjut gali informasi lebih dalam lagi. Seperti
yang kita lihat gambar relief diatas. Coba kita lihat bagaimana gambar tersebut
memperlihatkan bahwa sang Raja Majapahit itu memakai pakaian yang sama seperti
permasurinya. Kedua gambar tersebut mencerminkan bahwa dahulu laki-laki pun
para laki-laki juga memakai Rok. Sedangkan sebagian lagi di daerah Indonesaia lainnya
para lelaki ada yang memakai cawat (penutup aurat yang dibentuk dari gulungan
kain panjang yang dililitkan pada pinggang, dan selakangan).
Cawat - Suku Anak Dalam |
Jokowi bersama suku Anak Dalam - Jambi |
Cawat Suku Dayak - Kalimantan |
Nah, karena kita fokus hanya pada Rok sebagai bawahan Pria sejati, maka sekarang kita kembali ada pembahasan tersebut. Dari beberapa informasi yang terkumpul bahwa Rok merupakan pakaian adat, sekaligus pakaian sehari-hari, termasuk pakaian di kala perang. Pertanyaan nya kenapa memakai Rok ? Jawaban nya karena Indonesia baru menerima celana sebagai pakaian sehari-hari setelah para bangsa penjajah aktif mengenalkan budaya mereka.
Jadi sekarang ini kita harusnya sadar bahwa Rok bukanlah
suatu identitas kelamin dari si pemakainya. Sebagaimana yang sering diungkapkan
oleh beberapa orang arogan : “Kalau takut pakai Rok saja !! Banci lo !!” Eits,
cukup… Jangan bilang Rok hanya untuk kaum Banci, dan kamu Perempuan saja, sebab
kalau sekarang anda berani mengungkapkan hal seperti itu lagi, maka para
leluhur kita yang terdiri dari kerajaan tua akan bangkit dari kubur untuk
memotong lidah anda yang begitu tajam.
Kalau begitu jangan takut
untuk memakai Rok, karena tidak semua pakaian itu terlihat begitu feminim bagi
para pemakainya. Contohnya nih, lihat fashion baju
pernikahan adat di beberapa daerah yang ada di seluruh Indonesia, yang Pria nya memakai Rok.
Suku adat Batak |
Suku adat Jawa |
Suku adat D.I.Y |
Suku adat Bali |
Suku adat Bugis |
0 comments:
Posting Komentar