Dalam kehidupan sehari-hari, kerap kali bila ada dua orang
yang sering bertengkar saat bertemu di ibaratkan bagai kucing dan anjing. Dua
konotasikan sebagai sesuatu yang tidak pernah akur. Kadang kalau kita lihat
gambaran secara umum, memang kalau ada anjing disekitar lingkungan kita melihat
kucing ; biasanya si anjing akan mengonggong, dan mengejar kucing. Selama ini
saya melihat bahwa kucing yang dikejar anjing, selalu bisa menghindar dengan
cara gesit yaitu dengan cara masuk kolong yang sempit, atau memanjat ke tempat
yang tinggi. Nah, berawal dari pemandangan tersebut, saya sempat bertanya-tanya
sendiri : “Siapakah yang menang, bila kedua nya saling bertarung ?”
Bila kita bandingkan antara kucing dan anjing yang ada di
sekitar kita, tampaknya kedua hewan tersebut merupakan hewan yang cukup favorit
untuk dipelihara, sebab kedua nya mempunyai kemampuan beradaptasi dari hewan
liar menjadi hewan pelihara. Kemampuan beradaptasi inilah, yang sebenarnya yang
perlu kita gali dahulu sebelum, kita menjawab siapa yang menang, dan siapa yang
akan kalah. Pertama-tama, baiknya kita membahas sejarah evolusi singkat dari
kucing terlebih dahulu.
Kucing adalah spesies pertama yang bersifat kosmopolitan (unsur yang ada di
pelebagai belahan dunia), dan ditemukan di banyak tempat, bahkan tempat yang
terpencil sekalipun. Stephen James O'Brien, dari National Cancer Institute di
Frederick, Maryland , berkomentar tentang bagaimana kucing sukses telah dalam
hal evolusi: "kucing adalah salah satu makhluk yang paling karismatik evolusi.
Mereka bisa hidup di pegunungan tertinggi dan di gurun terpanas. " Mereka
sangat mudah beradaptasi dan sekarang hadir di semua benua kecuali Antartika.
Kucing liar dapat hidup di hutan, padang rumput, tundra, daerah pesisir,
lahan pertanian, scrublands, daerah perkotaan, dan lahan basah, secara
kekerabatan kucing yang kita lihat sehari-hari masuk kedalam negeri kucing
(Felidae), dan secara khusus mereka termasuk keturunan dari kucing liar Afrika
( Felis silvestris lybica ) dan Arab kucing pasir ( Felis margarita ). Kucing
domestik (kucing yang kita lihat sehari-hari) dapat dipelihara, karena mereka
telah mampu beradaptasi, dan merubah perilaku nya dari sifat kucing pada umum
nya. Felids (Felidae) adalah famili dari mahluk hidup yang dapat berkembang pesat.
Tidak seperti mamalia lain nya, kalau tidak mendapat ancaman dari pihak lain,
famili kucing mulai dari nenek moyang yang sama dengan mereka yaitu 10-15 juta
tahun yang lalu ; termasuk singa, harimau, singa gunung dan banyak lainnya,
dipastikan akan dapat menjadi mahkluk yang dominan.
Diberbagai tempat kucing sangat dihargai oleh manusia sebagai sahabat
peliharaan, dan kucing domestik juga sangat dihormati sebagai pengendali hama
buruan, seperti : tikus. Ah, moyong-monyong (ngomong-ngomong) pendapat yang
satu ini, kayaknya gw mulai kurang setuju. Sebab gw sering lihat kalau kucing
liar di perkotaan, malah takut dengan ukuran tikus yang hampir sebesar diri
nya. Sekarang ini, kebanyakan kucing dometik, kayaknya sekarang mereka lebih
memilih mencari makan dari limbah pembuangan sampah di masyarakat. Setuju gak ?
Nah, karena kucing telah dikenal pembasmi hama, oleh karena itu kucing mulai
melakukan perkembangan biakan lebih tinggi di beberapa tempat dunia, dan bahkan
beberapa informasi mengatakan bahwa akibat pertumbuhan yang tidak dikendalikan
; kucing domestik yang hidup liar, telah menjadi salah satu faktor yang membuat
beberapa spesies burung lokal di belahan dunia menjadi punah. Memang kelompok
Meong sangat pintar untuk beradaptasi, bahkan dibiarkan hidup dimana pun,
mereka akan berkembang pesat. Pertanyaan nya : “bagaimana dengan anjing
domestik (peliharaan) dipertandingkan dalam segi adaptasi, bila dibiarkan liar
?”
Jawabnya adalah kucing yang menang, sebab anjing sangat rentan dengan
penyakit genetik tertentu, dan kelompok anjing juga mudah terancam oleh bahaya
laten (tersembunyi) keracunan dari sejumlah makanan yang biasa dicerna manusia,
seperti bawang putih/merah, coklat, buah anggur, kismis, dll. Jadi baru dari fakta
tentang cara beradaptasi dengan lingkungan liar, khususnya diperkotaan ; kucing
menang atas ajing. Berarti skor 1 untuk kucing, dan 0 untuk anjing. Namun
apakah skor ini sudah hasil yang mutlak ? Oh, tentu tidak.
Sebab mari kita cari tahu beberapa hal mengenai anjing. Dikatakan dari
bebarapa sumber salah satu nya Wikipedia.org mengatakan bahwa anjing domesitk
bernama ilmiah Canis lupus familiaris atau Canis familiaris. Diperkirakan
jenis anjing peliharaan sekarang ini berasal dari beberapa varian buatan
spesies anjing (Canid) yang masih ada sekarang seperti jenis serigala emas , atau
serigala abu-abu. Studi genetik luas yang dilakukan selama 2010-an menunjukkan
bahwa meski anjing masih famili Canidae yang sejenis dengan serigala namun anjing
domesitik telah menyimpang, sehingga mereka lah hewan perliharaan tertua di
dunia (bukan hewan ternak ya ?). Satu sumber mengatakan bahwa anjing peliharaan
telah menjadi teman manusia sekitar lebih dari 40.000 tahun yang lalu,
sedangkan kucing baru menjadi hewan peliharaan sekitar 9.500 tahun yang lalu. "Kenapa anjing lebih dahulu, dijinakan manusia menjadi hewan peliharaan ?"
Jawabnya karena anjing sangat cerdas mematuhi perintah manusia. Bahkan
kemampuan anjing untuk melihat informasi, dan mempertahankan nya guna
memecahkan masalah, telah membuat manusia merasa terbantu akan kehadiran nya.
Beberapa tahun belakangan ini bahkan anjing pun juga sudah menjadi teman, dan
penunjuk jalan bagi orang tuna netra (buta). Nah, karena anjing dapat mencoba
memahami pikiran manusia, bahkan bila dilatih secara benar anjing mempunyai
kecerdasan (kognitif) yang sangat rendah hati. Oleh karena itu sepertinya kata
pepatah bahwa “Anjing tidak akan mengigit tangan yang memberikan makan dirinya”
sangat pas dikatakan bahwa sifat anjing, selalu mengingat akan kesetiaan tuan
nya. Duh, kok jadi ingat film Hatchiko (Anjing yang setia menunggu tuan nya
pulang, padahal tuan nya sudah meninggal). Nah, sekarang bandingkan antara
sifat kucing dengan anjing ; dalam perihal belajar memahami kecerdasan manusia,
maka siapa yang menang ?
Bila anda menjawab kucing, maka coba anda latih kucing untuk
mengambil bola setelah dilempar, apakah setelah bertahun-tahun ; si kucing akan
mengembalikan bola yang dilempar oleh pemiliknya ? Atau coba suruh kucing
mengambil surat kabar pagi, saat kita sudah bangun ? Sepertinya sampai gila,
kucing memang sangat susah dilatih, sebab umumnya mereka tidak suka diperintah.
Wah, berarti dalam tingkat kecerdasan, anjing condong lebih pintar dari pada
kucing. Jadi skor sekarang kucing 1, dan anjing 1. Sementar seri.
Untuk penilain terakhir, mari kita lihat dari segi kemampuan
bertarung. Apakah bila anjing kita tandingkan dengan kucing, manakah yang akan
menang ? Jawabnya bergantung. Sebab kucing domestik selalu menghindari
pertarungan dengan anjing domestik. Yah, mungkin dari segi ukuran kalah, maka
kucing lebih memilih untuk mencari aman. Namun jangan salah paham juga, sebab
saya pernah melihat ketika satu kucing marah, dan menjadi agresif, dan pada
saat itu sang kucing mencoba untuk membuat diri mereka terlihat lebih besar, sehingga
lebih mengancam yaitu dengan meningkatkan bulu mereka, melengkungkan punggung
mereka, pernah anjing yang melihat kucing seperti itu diam terpaku, dan milih
menghindari si kucing. Dalam pikiran saya kala itu, mungkin anjing juga tidak
ingin terkena cakar kucing yang terkenal tajam. Sebagai informasi tambahan ;
famili kucing adalah keluarga mamalia dibekali kelincahan otot, salah satu
contoh yang paling cepat adalah kucing yang bernama Cheetah (bisa berlari 100-120 km)
Jadi walau kita lihat tubuh kucing domestik secara kasat
mata terlihat kecil, namun kalau sudah dalam keadaan emosi tingkat tinggi, maka
demi harga diri ; si kucing tak takut mati, dan si anjing pun bisa saja terkena
cidera yang sangat berarti. Wah, terus bagaimana dong ; siapa yang menang ?
Jawabnya masih seri. Bahkan kalau kita melihat silsilah yang lebih jauh,
menurut berbagai informasi ; kebanyakan penilaian rantai teratas rantai makanan
lebih banyak ditempati oleh kelompok kucing (Felidae), contohnya : “singa,
harimau, macan tutul, macan gunung, dll”
Nah, untuk kelompok keluarga anjing (Canidae), hanya
berbagai jenis serigala saja yang menepati rantai makanan yang paling tinggi.
Dan tak pelak (salah) bahwa dalam segi penguasaan rantai makanan di alam liar,
memang famili kucing lebih dominan dibandingkan famili anjing. Namun anjing tidak kalah dalam sisi
organisasi, dan itu lah sebab nya di alam liar, serigala yang hidup
berkelompok, dan berpasangan, selalu bisa menjadi ancaman bagi predator lain
nya. Bahkan beruang cokelat, dan harimau lebih memilih menghindar dari pada
berhadapan dengan kawanan tersebut. Jadi bila famili kucing dan famili anjing
bertemu di satu habitat, biasanya kawanan anjing akan lebih banyak bertahan
hidup lebih lama dibandingkan kawanan kucing yang sering nya lebih suka berburu
sendiri (kecuali singa).
Jadi entah kebetulan atau bukan, di kawasan Eropa utara
lebih banyak serigala, dibandingkan kucing. Sedangkan di benua Australia bangsa
kucing tersingkirkan oleh kawanan anjing liar yang bernama Dingo. Nampaknya
bila satu famili anjing mendominasi ditempatkan satu habitat dengan famili
kucing, sepertinya famili anjing akan lebih mendominasi. Cuma jawabanya siapa
yang menang belum bisa disimpulkan, sebab meski ditandingkan satu jenis famili
kucing vs satu jenis famili anjing, maka hasil pertandingan tersebut tidak bisa
menyimpulkan jawaban yang tepat. Sebab masih banyak faktor yang menentukan
kemenangan didalam satu pertandingan antar binatang.
Intinya bila anda bilang yang menang pasti famili dari
kucing, bisa jadi iya. Tetapi dalam kondisi tertentu famili anjing juga
mempunyai berat, dan besar yang hampir sama, juga dikatakan suatu sumber di “http://carnivoraforum.com/topic/9356212/1/”
bahwa seseorang yang pernah tinggal di Nepal, pernah mendengar cerita dari
seorang biarawan bahwa anjing Tibetan Mastiff yang dipeliharanya berhasil
mengalahkan Macam dalam pertarungan satu persatu. Bahkan Wikipedia.org dalam halaman nya
berbahasa yang berbahasa Inggris juga menerangkan perihal yang sama dengan
forum yang barusan. Dikatakan oleh Wikipedia.org ; dimana anjing-anjing Tibet
yang ukuran nya besar, berbulu tebal, dan berkepala besar, beberapa kali pernah
diberitakan mampu membunuh harimau yang menyerang dirinya. Ini dia gambar Tibetan Mastiff (Anjing termahal di dunia ; bahkan angkanya menyentuh jutaan dolar, dan juga isu nya pernah terlibat konflik dengan harimau, dan bisa mengalahkan nya :
Oleh karena itu sepertinya perdebatan antara siapa yang
menang pada pertarungan Anjing VS Kucing, jawabanya bergantung pada situasi,
dan kondisi. Tidak ada yang begitu dominan pada setiap lini, tetapi semua
mempunyai keunggulan nya masing-masing.
gan,kucing emangg ngg terlalu suka sama tikus got.tikus got beda ya sama tikus yg bisa manjat.
BalasHapusApa gak terbalik itu gan?..di tempat gw malah anjing yg menyerang kucing dan kucingnya menakut2i anjing dgn panjat pohon/pagar. Alhasil kucingnya keburu lari dan selamat dari serangan kucing. So kesimpulannya..
BalasHapusNgomong apa lu gan berbelit belit
HapusKatanya kucing di serang anjing
HapusAkhirnya kok kucing selamat dari serangan kucing?
BINGUNG DAH
Kucing lawan Anjing ?
BalasHapusSkor 3-1 untuk kucing