Kumpulan Berita dan Info unik yang ada di sekitar kita

Kantor seribu pintu ( Lawang sewu) yang dibangun Belanda

Lawang sewu adalah sebuah bangunan yang terletak di kota Semarang ( Jawa tegah). dimana gedung itu mendapatkan julukan dari masyarkat setempat, karena memiliki banyak pintu. Berdiri tidak jauh jalan melingkar yang juga disebut Bundaran Tugu Muda, karena kebetulan juga beralamat di jalan Pemuda, Lawang sewu mudah sekali diakses oleh siapapun yang ingin berwisata sejarah. Sebab tempat itu sekarang tidak horor / angker lagi sebagaimana dahulu sering diberitakan media, dan acara televisi yang bernama Dunia Lain ( lokasi Lawang Sewu ). bahwa pada momen, tsb ; sangat terlihat jelas penampakan sosok hantu berupa gak jelas, rambut gimbal berantakan, menakuti peserta uji nyali, sehingga akhirnya dia menyerah, sebab sudah sangat ketakutan. Acara yang dipandu seorang pembawa acara legend bernama Harry Pantja ini, bahkan menjadi sangat viral, dan heboh di jagat maya, saat episode bangunan yang sekarang menjadi cagar budaya milik PT. Kereta api Indonesia itu sudah tayang. Bahkan pada tahun yang sama, dari episode itu juga, acara yang suka menantang para hantu berambut gondrong bernama kunti, terkadang hantu lontong, sesekali bocah kepala gundul mirip bandul lato-lato untuk muncul di kamera, akhirnya bisa mendapatkan pengharagaan dari Asian Television Award atas sebuah prestasi sebagai Pemenang program realitas terbaik di tahun 2004. Klik link ini, kalau mau lihat penampakan nya...

Untuk mengenal sedikit lebih jauh, sebelum anda mampir ke Lawang sewu untuk menikmati keindahan arsitektur ber-sejarah pada masa kolonial ini, ketika nanti anda sekalian lagi ke Semarang, maka mari kita baca transformasi ( riwayat ) bangunan yang mana pada saat itu, negara kita belum terwujud nyata, sebab baru ada saat akhirnya para penjuang berani menyatakan merdeka, sehingga sah berdiri sebuah masyarakat mandiri dari berbagai suku, bahasa menjadi sebuah bangsa kesatuan bernama Indonesia.

Diambil dari halaman heritage.kai.id demikian cerita singkat dari Lawang sewu. 

  • Dibangun oleh perusahaan swasta Belanda yang bergerak dibidang perkeretapian  ( Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij / NISM ) pada tahun 27 Februari 1904
  • Lalu selesai pada Juli tahun 1907, tapi belum tuntas, karena masih ada penambahan fungsi lain nya, maka masih terus dilakukan pembangunan lain nya.
  • Dan baru selesai secara penuh, tanpa ada tambahan bangunan lain nya di tahun 1918.
  • Pada tahun 1942-1945, karena Belanda sebagai pihak sekutu kalah perang di oleh German, sedangkan Jepang menjadi blok Timur kala itu lagi wilayah asia, maka Lawang Sewu diambil alih oleh negara Matahari itu, dan terus digunakan sebagai Kantor Riyuku Sokyoku ( Tempat berkantor para pejabat Transportasi tentara Nippon ). 
  • Setelah Jepang kalah perang antara tahun 1946-1948, di masa agresi Pemerintahan Belanda yang datang kembali ingin menjajah negara baru lahir bernama Indonesia, Lawang sewu dipakai sebagai kantor urusan administrasi bagi Tentara Republik Indonesia dari kesatuan Kodam IV Diponegoro.
  • Pada tahun 1994 gedung ini diserahkan kembali kepada kereta api ( Perumka ) yang kemudian statusnya berubah meniadi PT Kereta Api Indonesia.
  • Pada tahun 2009 dilaksanakan restorasi oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero).
  • 5 Juli 2011 dilakukan peresmian Purna Pugar Cagar Budaya.
Dan begini penampakan nya setelah dipugar :





Jadi terlihat dari gambar diatas bahwa sudah ada lagi ada nuasa angker, yang ada nuasa bening, sebab banyak yang cantik-cantik disana, tapi tidak terbang, sebab kaki mereka menapak semua. Dan ada juga yang ganteng-ganteng, tapi gak bertaring seperti di film horor, sebab masih akan terus bertambah pengungjung ke Lawang sewu, usai tempat yang juga dipakai sebagai museum itu mencapai rekor satu juta pengunjung di tahun 2018. Jadi tidak usah takut, karena tidak sama sekali terasa kesan mistis disana. Bahkan banyak yang memakai tempat itu sebagi acara foto pre-wedding, pameran buku, bahkan sesekali ada pentas musik. Kalau pun ada kunti, kamu lihat, cuekin aja, nanti juga dia minder, kerena gaya fashion nya sudah gak terkini. Sebab yang datang kesana, karena mau berwisata foto-foto, pada kece semua. Bilang aja ke si Kuntilanak itu suruh belanja baju di Bukalapuk, Sofii, atau Trompet, baru muncul, dan mejeng lagi ke Lawang sewu. Sebab nakut-nakutin orang udah gak lucu, mending kalau mau terkenal main joget Tik-tok aja, dari pada main film, tapi gak laku. Atau mending narik ojek online juga bagus, tapi jangan lupa pakai atribut, jangan pakai baju yang itu-itu melulu.




 




 
























Share on Google Plus

About Solidious

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar