Kumpulan Berita dan Info unik yang ada di sekitar kita

Bukan kapsul yang diminum, tapi untuk ditidurin

Mendengar kata kapsul yang akan terbayang adalah obat-obatan yang bentuk nya seperti tabung lonjong berselaput dari gelatin, didalam nya ada senyawa yang mudah larut dengan khasiat tertentu. Karena oborlan kapsul yang mau dibahas juga mengenai bentuk, maka demikian benda yang akan kami ulas ini, seperti nya tidak bisa diminum seperti obat, karena besaran nya seperti kasur untuk tidur. Seperti gambar disamping, demikian bentuk nya, bahkan kasur, tsb ; sekarang sudah banyak dijual di beberapa negara maju. Sebenarnya fungsi utama dari kasur kapsul ini adalah dipakai untuk tidur dengan ruang yang tak terlalu banyak makan tempat. Dan ide tersebut muncul pertama kali dari negara Jepang, dimana pada tahun 1979, mulai berdiri sebuah tempat bernama Capsule Inn ( Penginapan Kapsul ), yang terletak di Umeda, bagian distrik kota Osaka. 


Mulai dari situ, berbagai macam hotel kapsul sekarang bermunculan di seluruh dunia, dan di negara kita Indonesia juga sudah mulai banyak. Tetapi kalau balik ke asal kata nya kapsul, maka tidak semua hotel ini berbentuk seperti yang dijelaskan diatas, sebab ada yang kotak, ada yang membulat, dan ada juga yang berbentuk persegi panjang seperti lemari mayat di kamar jenazah. Awalnya hotel kapsul pertama di Jepang itu hanya disediakan untuk beristirahat, sebab tidak ada layanan hiburan di dalam nya, dan tujuan utama dari penyediaan layanan, tsb ; hanya menyediakan penginapan murah bagi yang punya budget rendah. Disana hanya boleh dipakai melepas lelah, tidak untuk hal aneh-aneh seperti berlelah-lelah yang dilakukan para bocah mecin di negara kita, saat menyewa kamar hotel kelas melati dengan biaya super murah. Sebab peraturan utama hotel Kapsul di Jepang, yakni satu ruangan kamar hanya untuk satu orang, dan boleh berdua hanya dengan anak sendiri yang berumur dibawah umur 5 ( lima ) tahun. Kalau di negara kita memang sudah ada penyedia jasa yang sama, dan penerapan aturan mengikuti standar di dunia, namun ketika admin riset by google ; ternyata karena tingkat kepatuhan hukum disini berantakan, maka kali bisa berdua, bertiga, berlima, atau selusin seperti ikan dalam kaleng sarden, mungkin aja, asal ada tambahan biaya. "Kek.. bajingan memang, moga-moga itu cuma segelintir aja, dan harapan nya segera ditindak, serta dicabut izin nya oleh pemerintah setempat, kalau ketahuan". #hehehe #bercanda #ala-ala #geltikinfo. Sebenarnya barusan cuma mengarang, maap... 

Seiring berjalan nya waktu, baik di Jepang sebagai pelopor hotel kapsul pertama juga terus ber-inovasi, sehingga ruangan yang sebelum nya cuma bisa dipakai tidur, mulai ditambahkan beberapa fitur, seperti TV, wi-fi, colokan untuk Laptop, sekaligus untuk isi daya handphone juga ada. Sehingga yang disebut kapsul, bagi penulis udah berubah menjadi hotel kamar mini. Hanya nama nya aja kapsul, selain bentuk sudah lebih lebar dari sekedar tidur, juga banyak hal yang bisa dinikmati di dalam nya. 

 

Jadi bagi yang punya phobia Claustrophobia, yakni rasa takut atau cemas yang berlebihan terhadap ruangan sempit dan tertutup, maka jangan takut untuk mencoba, sebab kamar hotel Kapsul ini mudah dibuka, sehingga kalau tiba-tiba kambuh, tinggal keluar aja menuju cafetaria, untuk jajan sambil baca buku. Kalau kata pepatah semua bisa ala biasa, maka penyakit psikologis juga bisa diatasi, kalau kita berdisiplin melatih diri. Dan teruntuk yang lebih spesifik, punya phobia Thanatophobia, yakni  ketakutan ekstrim akan kematian, atau khawatir akan proses sekarat. Maka jangan pergi ke hotel kamar mini, lebih baik untuk cari kasur yang bentuk ruangan nya kapsul. Ada itu dijual di Amazon, seperti berikut :


Lihat orang yang ada di gambar diatas aja tersenyum, maka jangan takut untuk mencoba. Tak usah takut, sebab kalau orang lain bisa, kenapa kita tidak. Kasur kapsul hal biasa, bahkan di Airport di Abu Dhabi sudah lama menyediakan fasilitas bagi para penumpang Internasional yang lagi menunggu pesawat terusan / penerbangan lanjutan, guna mencegah mereka tidur sembarangan. seperti dibawah ini, bisa sering terjadi di Bandara pada umum nya. 


Bandara dari negara Uni Emirat Arab ini, masih terus meng-instalasi banyak kapsul tidur bagi para penumpang pesawat yang sangat kelelahan. Hanya dengan biaya $ 12 (*asik segitu dibilang hanya), atau sekitar Rp 168.000 / jam ( dengan rate $ 1 = Rp 14.000 ), maka mereka bisa beristirahat selama-lama nya. hehehe, maksudnya selama mereka mau, asal harus beli koin lagi di loket time zone, biar bisa dipergunakan kembali. 

                

Lain hal kasur tidur, ada juga ternyata produk lain, tapi yang ini sebenarnya dijual untuk sekedar tidur ayam, sebab tidak punya banyak fitur hiburan, cuma tampilah futuristik ( merupakan konsep benda, atau bangunan yang mengacu kepada fleksibilitas, seperti dari  masa depan ) ; namanya itu sleeping pod. Secara literasi, jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, kasur tidur polong. Kata polong sendiri, kalau pernah dengar kacang polong, maka itu mengacu pada bentuk polong-polongan, yakni berbentuk bulat seperti kacang hijau, kedelai, dsb ). Benda bernama sleeping pod ini sangat nyaman untuk dipergunakan buat bobo siang, atau kalau kebangun tengah malam, tapi lagi males di kamar, silahkan berbaringan manja aja. Seperti ini bentuk nya : 




Usai me-riset juga kedepan nya mulai banyak yang akan memasang hal seperti Sleeping pod, atau kasur tidur siang ini di perpustakaan, kantor, stasiun, terminal di negara tertentu yang memiliki beberapa kota modern ( kawasan kota terpadu dengan aksesibilitas yang baik serta memiliki perkembangan area lebih pesat dari pada kawasan lain nya ). Jangan harap ada di Indonesia, sebab besok ada, nanti ada coretan pilok anak STM, atau bocah dimabuk asmara dengan tulisan "I love papah, Nyet", dan dibalas "I luv mamah, Pret". 


Salam dari tim Gelitik Info, mohon maaf, karena pasti ada banyak salah-salah kata. 

Sekian.


Share on Google Plus

About Solidious

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar