Kumpulan Berita dan Info unik yang ada di sekitar kita

Si Burung Surga ( Bird of Paradise )

Secara literasi kalau dari terjemahan bahasa Inggris, burung Cendrawasih disebut Burung dari Surga. Kata Surga disini seolah sesuatu yang indah, dan itu berarti bukan buatan manusia, hal itu menyangkut subjek yang jelas dimaksudkan disitu adalah Papua. Sebuah pulau yang penuh keanekaragaman hayati yang unik, dan bukan hanya di daratan nya, tetapi perairan nya juga. Oleh karena itu saat ada yang unik, maka bila ada satwa Endemik ( tingkat persebaran nya hanya di wilayah khusus saja ), maka akan dinamakan secara spesial juga. Seolah seperti burung abadi dalam mitologi Yunani, bernama Feniks / Phoenix ( Unggas milik terbang yang mempunyai unsur api dengan buntut panjang menjuntai ). struktur tubuh Cendrawasih sendiri tak kalah cantik nya, apalagi dia nyata, bisa dilihat siapa aja secara langsung dengan mata. Tidak seperti para Otaku ( pecinta anime / kartun 2D / manga / karakter video game ) yang sampai menempelkan di dinding foto gadis cantik khayalan, atau men-tatoo tubuh nya dengan gambar super hero khayalan yang seolah hidup dalam halusinasi nya. Oops, mohon maaf dari ku yang menyinggung perasaan salah satu dari kamu pembaca gelitikinfo, kalau ada yang merasa itu kamu. 

Kata Cendrawasih sendiri dari bahasa sansekerta ( bahasa suci dalam kitab umat Hindu / Budha dari India ), yakni gabungan dari Cendra / Candra ( Dewa Bulan ), sedangan Wasih / Wasi ( Wakil ). Sehingga kalau kata-kata itu diartikan, maka burung, tsb ; adalah utusan dari atas, karena bulan itu adanya di langit, dan suka dipakai sebagai perwakilan dari keindahan. Karena malam saat ada terang rembulan akan sangat terasa indah, sebab juga meski cuma bisa dilihat dari kejuahan, bila cahaya nya terus dinikmati, maka pikiran bisa ter-sugesti untuk membayangkan sebuah rasa kedekatan, meksipun kenyataan nya tak demikian. Sama seperti K-popers yang mengagumi para artis nya dari kejauhan, ketika sering halu, dan terus memandangi gambar diam idola mereka, lalu terpapar cahaya semu, maka akan ber-imajinasi tentang kedekatan mereka, sehingga bisa mengobrol sendiri, lalu kalau manusia dari kejauhan itu disakiti, langsung bergerak fandom garis keras menyerbu / mem-bully si tersangka sampai habis harga diri nya. 

Hehehe... sorry, artikel ini melebar. Balik lagi ke laptop. Bahwa sampai sejauh ini burung dari surga Papua yang dinamakan Cenderawasih baru terdaftar, total hanya ada 45 jenis  saja, dan sebesar 90 % nya spesies ada ditemukan di pulau yang berbentuk seperti hewan bernama Kanguru ( Kangoroo ). Sisa lain  nya ada di Benua bernama Australia. 


Burung Cendrawasih sendiri mulai terkenal, dan dikenal oleh dunia sudah lama sekali, yakni diperkirakan semenjak dibawanya beberapa bangkai unggas ini yang sudah diawetkan, dan beberapa nya dalam bentuk kulit bulu, ke Eropa pada tahun 1522 oleh awak kapal ekspedisi milik kerajaan Spanyol yang bernama Victoria, Yakni sebuah Kapal besar yang terkenal, karena menjadi satu-satunya kapal yang menyelesaikan pelayaran keliling dunia untuk pertama kali nya saat itu, Dibawah pimpinan penjelajah Protugis yang biasa dipanggil Bung Ferdinand Magellan.

Selanjutnya atas ketertarikan akan keindahan, dan ke-unik-an burung ini, mereka yang tidak tahu dinamakan apa, akhirnya menamai Bird of Paradise, padahal saat itu orang Eropa masih sangat sedikit tahu tentang perilaku dan biologi dari para naturalis untuk melakukan pengamatan langsung terhadap nya di alam liar. Baru sekitar tahun 1823-1830, seorang ahli burung dari Prancis yang suka mempelajari perubahan bulu menerbitkan jurnal yang disertai gambar lukisan milik Jean Baptise Audber, yakni seorang pelukis yang sudah meninggal lebih dahulu, saat karya kolaborasi itu dipublikasikan. Berikut beberapa lukisan nya yang diambil dari https://www.sl.nsw.gov.au/stories/papua-new-guinea-forty-years-independence/birds-paradise

 

Dari banyak hal yang tak perlu lagi dijelaskan tentang berat, tinggi, serta hal-hal lain nya yang tinggal dicari aja di google. Kalau tahu bahwa burung Cendrawasih itu ternyata mempunyai prefernsi seksual ( kecenderungan dalam memilih sesuatu ) berdasarkan tampang dari pejantan a.k.a laki-laki nya. Jadi yang bulu nya bagus, tebal, berwarna indah, menjuntai lebih panjang akan mendapat kesempatan kawin lebih banyak dibandingkan yang kalah dalam urusan hal tersebut. Oleh karena itulah para burung Cendrawasih jantan semakin terus berupaya dalam proses evolusi ( perubahan struktur tubuh dalam jangka panjang ) untuk menjadi lebih indah, dan ganteng, sehingga secara bentuk, para Pejantan sangat berbeda dengan Betina ( Dimofisme seksual, yaitu meski sama spesies, tetapi terdapat perbedaaan struktur jelas pada kelamin yang berbeda ). Hampir serupa sama manusia, meski kulit bulu adalah pembawaan genetik, kalau rerata manusia ganteng itu katanya relatif ( sebab para betina ada yang suka badan kekar, satu nggak ; terus ada yang suka rambut normal, ada yang suka ikal ; dst ), sedangkan jelek mutlak, namun intinya cowok itu harus bisa berdandan juga, kalau mau dapat wanita. Yakni meskipun tampang biasa aja, harus bisa berdandan dengan atribut barang mahal, agar bisa mendapatkan banyak perhatian dari pencari harta buat foya-foya. 



Satu pelajaran tersisa untuk kita para manusia, khususnya para pejantan, kalau kita memang tak terlihat ganteng, jangan maksa. Udahlah biasa aja. Untuk para wanita, mulai sekarang belajar untuk "Jangan menilai orang dari penampilan nya". Sebab kalau yang penampilan nya ganteng, dan bisa terlihat cakep, oleh karena banyak harta, bisa jadi sama kayak Pejantan Cendrawasih, tukang kawin, dan poligami. Jadi lebih baik lihat aja karakter seseorang, jangan yang kelihatan dari luar. Jangan mau ketipu hanya, sebab menjadi manusia itu berbeda dengan menjadi burung yah... Terakhir untuk penutup, mari kita berpantun. 

Si Ganteng Papua, si Burung Cendrawasih.

Yaudahlah dulu ya..,,  terima kasih.










Share on Google Plus

About Solidious

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar