Kumpulan Berita dan Info unik yang ada di sekitar kita

Olahraga berdarah yang haus akan kematian


Apa itu olahraga berdarah yang haus akan kematian ?

Kalau anda pikir jawaban nya itu adalah MMA (Mix martial Art / Pertarungan seni bela diri) sepertinya bisa jadi, namun bukan itu jawabanya, sebab kemungkinan kematian pada pertandingan MMA sangat kecil sekali, bahkan tingkat kemungkinan seseorang mati saat bertanding MMA sama dengan kemungkinan orang mati tersedak makanan. Oleh karena itu lah untuk menemukan jawaban nya, kita perlu mundurkan waktu, dan pikiran pada persitiwa di masa lalu, yang nampaknya sekarang ini mulai banyak sekali menceritakan cerita mengenai olahraga yang satu ini. 

Bagi yang senang menonton film Box office Amerika serikat, pernah gak menonton film Gladiaor ? Nah, kalau sudah ada yang tahu mari kita cari tahu gladiator hal itu lebih dalam, dan kalau belum tahu ; ayo kita bahas lebih lanjut bersama-sama. Keren ya gambarnya gladiator diatas. Megah sekali efek gambar, dan film yang banyak sekali versi nya ini. Cuma akibat kita hanya melihat dari sisi penggambaran yang adai film saja, maka kita harus tahu apa sih gladiator ? Berikut ini jawabanya. Dari wikipedia.org ; gladiator diartikan (bahasa Latin: gladiator, "ahli pedang", dari kata gladius, "pedang") adalah petarung bersenjata yang melakukan pertarungan untuk menghibur para penonton di masa Romawi masih ada.


Pada zaman ; gladiator dianggap sebagai pahlawan kelas pekerja kuno. Selama lebih dari 650 tahun, orang berbondong-bondong ke arena di seluruh kekaisaran untuk menonton pejuang bersenjata dan sangat terlatih terlibat dalam berlumuran darah tontonan bagian yang sama olahraga, teater dan pembunuhan berdarah dingin. Awalanya olahraga ini terlaksana hanya pada upacara kematian di pemakaman bangsawan. Yang mana pada intinya pada saat itu orang-orang Romawi percaya bahwa darah manusia dapat membantu memurnikan jiwa orang yang meninggal. Akhirnya dari sebuah kebiasaan budaya, maka kegiatan tersebut meningkat menjadi sebuah acara yang dipentaskan secara resemi pada pada pemerintahan Kaisar Romawi yang bernama Julius Ceasar.

Secara nyata olahraga berdarah ini bisa terus bereksistensi, karena mampu menjanjikan para petarungnya suatu imbalan yang sangat tinggi sekali. Disamping itu ada hal-hal lain nya yang membuat baik penonton yang ditonton tetap saja datang silih berganti untuk datang memenuhi arena tempat pelaksanaan pertandingan gladiator diselengarakan. Berikut fakta, dan alasan nya : 



Gladiator VS Isu-isu yang terlanjur berkembang

  • Kalau bagi yang sudah tahu tentang gladiator, namun menaggap bahwa pertarungan gladiator dilaksanakan oleh kalangan bawah, maka jawaban nya iya, tetapi ternyata tidak semua budak, dan kriminal, sebab kenyataan nya akibat sensansi, dan deru penonton yang ramai, maka mulailah beberapa orang mendaftarkan diri serta menandatangani kontrak pada sekola-sekolah gladiator dengan harapan menemukan kemasyuhuran, kehormatan, dan uang. Walaupun kadang katanya bahwa mereka yang mendaftar pada pertandingan gladiator adalah laki-laki yang putus asa, atau mantan prajurit yang pensiun dini hanya gila bertarung,  namun aslinya ada sebagian bangsawan kelas atas, para ksatria, dan senator yang ingin tampil untuk menunjukan kebanggaan diri mereka.

  • Kalau kita menonton film-film Hollywood, dan serial TV yang menggambarkan gladiator, maka biasanya perkelahian berdarah itu terlaksana, dan berhenti sampai ada salah satu kontestan yang mati.  Namun pada kenyataan nya saat pertadingan berlangsung ; ada seseorang yang mengawasi dari jauh untuk menentukan pertandingan berhenti, bila seandainya ada salah seorang telah terluka berat akibat dari keadaan pertandingan yang tidak seimbang. Bahkan dikatakan oleh History.com ada pertandingan yang dihentikan akibat penonton merasa bosan, atau ada juga kasus bahwa kedua gladiator diizinkan meninggalkan arena dengan kehormatan, sebab kedua petarung itu sangat menghibur, dan layak uuntuk dibiarkan hidup.

  • Ingat tanda jempol ke-bawah ? yang di dalam film gladiator ? Dimana artinya isyarat untuk mengeksekusi gladiator yang kalah pada kematian-nya yang sudah di depan mata. Tetapi faktanya ternyata setelah gladiator yang akhirnya ternyata kalah, nasibnya tidak diputuskan oleh satu orang saja yaitu sang Kaisar, tetapi kenyataan nya keputusan itu akan dileparkan kepada para penonton.  Lagi juga kalau di film biasanya ekskusi mati ditandai dengan jempol kebawah, namun kenyataan nya berdasarkan hasil pencarian di Google.com ; persetujuan dari penonton untuk menghabisi orang yang kalah itu jempol keatas, sedangkan untuk isyarat pengampuan adalah pelambaian sapu tangan yang digoyang-goyangkan di udara, sambil berkata “biarkan pergi”.
  • Nah, andai kata seorang gladiator yang kalah sudah disetujui penonton untuk dihabisi, maka gladiator yang sedang diatas angin harus menusukan sejata tajamnya dari arah leher menembus tepat ke jantung hati. Tapi bukan cinta ya ? Soalnya kayak begninih caranya :
                                           

  • Kemudian fakta selajutnya adalah ; berawal dari pergelaran gladiator resmi di buka di Koloseum (Colosseum di tahun 80). Semenjak stadion besar itu berdiri, maka permainan gladiator telah ber-evolusi menjadi sebuah olahraga yang terorganisir dengan baik. Beberapa artikel menyatakan bahwa semenjak saat itulah para gladiator mulai menerima bayaran yang semakin mahal, maka akhirnya para manager, promotor, atau sponsor mereka ; enggan untuk membiarkan atlet-atlet mereka tewas. Sekedar intermeso ; kalau ingat Kolesum, dan gladiator, jadi kebayang pemain sepak bola Internasional yang bergaji mahal, main di stadion.

  • Jadi lanjut cerita, walaupun keadaan telah berubah, tetap saja ada korban meninggal. Karena meski para manager, pelatih, dan sekolah-sekolah gladiator mulai mengajarkan teknik untuk menghindari luka yang serius, juga si gladiator-gladiator itu juga sudah diberikan nasihat untuk menghindari usaha pembunuhan sesama saudara petarung gladiator,  tetap aja namanya pertarungan dengan senjata tajam, pastilah memakan korban. Apalagi kalau dipikir-pikir, kalau seseorang sudah mengeluarkan darah, maka para kontestan gladiator pasti terpacu adrenalin, dan bisa kalap( lupa diri).  Bahkan acara gulat Smack Down aja ada yang gak sengaja sampai mengakibatkan korban meninggal, maka wajar aja para gladiator itu bisa meninggal.  Nah, kalau di Koloseum mereka cuma cubit-cubitan sih, paling cuma akan lebam, dan biru-biru. Tetapi nyatanya kan gak begitu. Heee, partandingan macam apa itu ? Pertandingan olahraga kok begitu, kayak begini dong.




  • Saat olahraga pertandingan gladiator di Koloseum resmi dibuka, para petarung/gladiator mulai dipasangkan sesuai dengan kelasnya. Kalau hidup di zaman sekarang, ibarat nya itu para gladiator itu sudah dibagi-bagi ke dalam suatu klasifikasi berdasarkan catatan kekuatan fisik mereka. Se-misal di dunia tinju ada pembagian berdasarkan berat badan, seperti kelas kertas, kelas bantam, kelas bulu terbang, ringan, dan terakhir kelas berat,  maka di dunia gladiator hampir sama yaitu ; ada pebagian berdasarkan rincian tingkatan keterampilan, keahli-an, dan pengalaman yang di data dengan rinci. Nah, meski mereka sudah dibagi-bagi, dan di klasifikasi berdasarkan secara spesifik, namun ada lagi pembagian lain nya yaitu ; pembagian para gladiator secara khusus ke dalam gaya bertarung yang harus dikuasai mereka dalam menggunakan senjata. Berdasarkan catatan yang didapat hasil pencarian di Mbah Google.com,  berikut ini jenis pertandingan yang paling populer dalam dunia gladiator adalah pertandingan Threaces, dan Mumilones, Equtes, Essedarii, Retairus. Silahkan klik untuk tahu jenis gladiator lebih lanjut
  • Fakta selanjutnya yang perlu kita ketahui adalah ; bila selama ini kita mengira bahwa Koleseum (Colosseum) adalah arena stadion Romawi yang sering mempertandingkan pertarungan antara hewan buas vs manusia, maka tampaknya anggapan itu salah besar, sebab berdasarkan hasil penulusuran kesana-kemari, ternyata pertandingan jenis itu merupakan pertandingan rendah-an yang tidak begitu ditunggu-tunggu para penonton setia gladiator. Berdasarkan informasi lebih lanjut, hanya ada 2 kali momen penyembelihan (pertarungan) besar terhadap hewan-hewan buas terjadi ; yaitu pada saat 100 hari pembukaan Koleseum yaitu 9.000 hewan yang terbunuh, dan masih bagian dari festival pembukaan yaitu pada hari ke 123 ; ada 11.000 hewan buas yang dibantai. Selebihnya selama pertandingan gladiator terus diadakan, pertandingan antara hewan vs manusia tidak begitu ditampilkan secara masif lagi, dan hanya sebagai partai pembukan saja (bukan partai puncak yang ditunggu-tunggu).
  •  Dan berita unik lainnya lagi, bahwa akibat begitu luasnya kecinta-an masyarakat Romawi saat itu pada pertandingan gladiator, maka sempat muncul pertarung gladiator perempuan yang bernama Gladiatrix (Klik info Gladiatrix lebih lanjut). Namun tahun 200, ketika Kaisar Septimius Severus memimpin Romawi ; pertandingan Gladiatrix mulai dilarang dalam mengikuti olahraga berdarah itu.


  • Ada ke-unikan lainnya di olahraga ini yaitu ternyata Kaisar Romawi pun pernah ikut bertanding untuk memenangkan cinta dari masyarakatnnya. Beberapa penguasa yang tercatat pernah bertanding  di arena gladiator adalah Cligula, Hadrian, Commodeus, dan Titus. Walaupun beberapa pakar yakin bahwa kecenderungan pertandingan itu adalah pertandingan yang sudah diatur begitu rupa, agar Kaisar ujung-ujung nya menang, namun pengaruh gladiator memang sangat ampuh menghipnotis masyarakat Romawi.
  • Disamping itu mesikpun di zaman itu Romawi adalah kebudayaan yang paling beradab, namun kenyataan nya zaman itu gladiator sangat diminati sebagai orang warga kelas bawah yang ingin meraih ketenaran besar. Sebab saat pertandingan gladiator masih terus diselengarakan, tidak ada ketenaran  yang bisa mengalahkan para juara gladiator. Bahkan disepanjang jalan utama terdapat banyak hiasan potret lukisan mereka di dinding yang terbuka. Bukan hanya itu, gladiator yang sukses pun selalu didukung oleh produk-produk atlet olahraga yang ternama. Bahkan ada bekas peninggalan di Pompeii (Kota yang hacur sehari akibat gunung meletus) memberikan penjelasan bahwa para gladiator yang terkenal dapat dengan mudahnya membuat wanita Romawi tergila-gila sampai pingsan. Tidak hanya sampai disitu, ternyata ditemukan juga di kota mati itu, ada sejumlah catatan bahwa darah para gladiator telah dijadikan perhiasan, dan keringat gladiator pun sering dipakai untuk menjadi bahan untuk kosmetik, krim wajah, dan lainnya. (Tssskkk, aneh ya ? Jangan tanyakan lagi kenapa sebegitu nya ? Karena hanya ada satu kemungkinan bahwa memang begitulah saat itu. Tetapi ingat bahwa bukan kah kata pepatah bahwa mencintai sesuatu secara berlebihan bisa membuat gila. *Mengidolakan sesuatu tanpa akal sehat adalah sakit jiwa).
Jadi beginilah gladiator itu sebenarnya, meski seperti yang kita tahu bahwa Romawi merupakan peradaban budaya paling maju pada zaman nya, dan bahkan sekarang dunia kita pun masih memakai banyak teknologi peninggalan bangsa yang sudah tercerai-berai itu, seperti contohnya kita masih memakai tahun penanggalan yang sama dengan ke-Kaisaran Romawi, namun ada juga pelajaran buruk yang diambil darinya. Nah, bila di-ingat-ingat ada banyak lagi peninggalan Romawi yang masih hidup sampai sekarang, tetapi intinya ibarat kata pepatah ; sejarah harus dibiarkan hidup, agar kita yang hidup tidak melakukan kesalahan yang sama di masa lalu. Maka baiknya memang olahraga harus berlangsung secara wajar, benar, dan ber-adab, agar semua kalangan bisa menikmatinya dengan perasaan senang.

Salam olahraga
Share on Google Plus

About Solidious

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment